Tuesday, 17 November 2015
Ano Raga
Graphic Designer
Saya Ano Raga, salah seorang lulusan Rumah Gemilang Indonesia angkatan ke-13 yang saat ini bekerja disalah satu lembaga sosial di kota Depok
Thursday, 12 November 2015
Jenis Kertas Untuk Cetak Brosur Dalam Dunia Percetakan
Jenis Kertas Untuk Cetak Brosur Dalam Dunia Percetakan
Untuk hal yang memang juga penting dalam hal pencetakan sebuah brosur salah satunya yaitu jenis – jenis kertas untuk cetak brosur. Karena
sebuah kertas yang digunakan pastinya juga kan banyak mempengaruhi
tentang kualitas atau cocok tidaknya sebuah kertas itu untuk brosur yang
kamu gunakan. Untuk jenis – jenis kertas untuk cetak brosur ada dua jenis yaitu sebuah kertas HVS dan juga kertas Art Paper.
Untuk kertas HVS pastinya sudah banyak
yang tau karena memang untuk kertas HVS sudah banyak digunakan untuk
kegiatan sehari – hari atau sering digunakan untuk berbagai macam, hal
yang mengunakan kertas. Seperti halnya fotocopy atau print sehingga tak
perlu dijelaskan lagi. Untuk kertas HVS ini selain memiliki atau
berwarna putih, jenis kertas ini juga ada yang memang berwarna warni
dan biasanya untuk kertas HVS ini banyak digunakan untuk mencetak sebuah
brosur yang memang satu warna saja dan bukan sebuah brosur dengan full
colour. Contohnya saja sebuah brosur daftar harga mobil.
Untuk jenis kertas Art Paper biasanya
digunakan untuk mencetak sebuah brosur yang memang full colour atau
berwarna dan seringnya kertas ini disebut sebagai kertas mengkilat.
Memang banyak orang yang menilai atau menyebutnya kertas Art Paper
sebagai kertas mengkilat karena memang kertas ini lebih terkesan licin
dan juga lebih mengkilap daripada kertas HVS. Sehingga banyak orang yang
menyebutkan jenis kertas untuk cetak brosur ini
sebagai kertas mengkilat.Bisanya untuk orang – orang yang memang
menyukai menggunakan kertas Art Paper bisa ditambah dengan adanya sebuah
laminasi glossy sehingga akan mengkilat.
Untuk jenis – jenis kertas ini memiliki
sebuah gramateur kertas brosur tersendiri, untuk sebuah kertas HVS anda
bisa menggunakan sebuah kertas dengan berat 70 gram atau 80 gram dan
kalau untuk kertas Art Paper lebih banyak memiliki varian pilihan cetak
brosur seperti 100 gr, 120 gr , 150 gr, 190 gr dan 210 gr. Dan semakin
kecil berat dari kertas itu maka semakin murah juga cetak brosur
tersebut.
Thanks to : www.beritaprinting.com
Ano Raga
Graphic Designer
Saya Ano Raga, salah seorang lulusan Rumah Gemilang Indonesia angkatan ke-13 yang saat ini bekerja disalah satu lembaga sosial di kota Depok
Cara Membuat Foto Agar Tidak Pecah Setelah Di Cetak
Cara Membuat Foto Agar Tidak Pecah Setelah Di Cetak
Namun terkadang memang ada saja sebuah
foto atau gambar yang buram saat cetak foto itu selesai. Hal itu bisa
juga di karenakan sebuah resolusi foto yang kurang besar. Maka kamu
harus bisa membuat agar resolusi itu lebih besar dari aslinya dan bisa
kamu gunakan dengan menggunakan Aplikasi pengolah gambar atau foto yang
disebut Photoshop. Mungkin bagi kalian sudah banyak yang mengenal
tentang aplikasi photoshop ini.
Cara mudah yang digunakan untuk membuat sebuah foto tidak pecah saat dicetak yaitu dengan memperbesar resolusi. Mari kita bahas terlebih dahulu tentang resolusi. Resolusi sebuah gambar menurut Wikipedia
yaitu tentang banyaknya sebuah detail dari gambar atau foto yang
tersimpan, selain itu resolusi gambar biasanya digunakan untuk
mendefinisikan tentang sebuah gambar atau foto digital, video dan
lainnya. Resolusi gambar menggunakan satuan Dpi.
Dan perlu anda ingat jika semakin banyak
atau semakin besar resolusi gambar maka sebuah gambar akan terlihat
lebih halus. Maka sekarang kan dibahas bagaimana cara yang tepat untuk
bisa membuat sebuah foto
tidak pecah saat dicetak karena hal ini sangat penting untuk bisa
mendapatkan hasil yang memang bagus dengan menggunakan sebuah resolusi
yang besar dan minimal kamu bisa menggunakan resolusi 300/inci.
Berikut ini cara mudah yang digunakan untuk membuat sebuah foto tidak pecah saat dicetak :
Pertama yang perlu kamu lakukan yaitu
dengan mengubah sebuah resolusi gambar dengan Photoshop dengan masuk ke
toolbar image -> lalu pilih image size. Atu untuk lebih mudah kamu
bsia klik Alt + Ctrl+I.
Setelah kamu klik image size kemudian akn muncul sebuah kotak dialog. Kemudian ubahlah Resolutionnya dengan 300 pixels saja.
Ada baiknya jika kamu membuat sebuah
project sebuah foto atau bisa juga poster dll maka sebaiknya kamu
memperhatikan resolusi gambarnya dan jika kamu menggunakan format
gambar PSD saja agar saat resolusi terlalu kecil kamu bisa mengubahnya
lagi.
Namun jika memang kamu ingin mendapatkan
hasil yang bagus dan juga kualitas gambar yang bisa bertahan lama kamu
juga harus memperhatikan kertas cetak dan juga tinta yang digunakan jadi
ada baiknya, kamu bisa mencetakkan foto kamu itu ke Magrove Garfika
karena disana merupakan jasa cetak atau print foto dan lainnya yang juga
sudah tersedia banyak pilihan kertas dan juga pastinya kualitas cetak
akan semakin baik, Jadi kamu bisa membuat foto kamu tidak pecah setelah
di cetak.
Thanks to : http://beritaprinting.com
Ano Raga
Graphic Designer
Saya Ano Raga, salah seorang lulusan Rumah Gemilang Indonesia angkatan ke-13 yang saat ini bekerja disalah satu lembaga sosial di kota Depok
Tips Jitu Menghemat Tinta Printer
Tips Jitu Menghemat Tinta Printer
Bagi mahasiswa apalagi sudah berada di
tahun akhir, kebutuhan akan tinta printer bisa kian meningkat. Ada
berbagai tugas tak terkecuali membuat proposal penelitian yang bisa jadi
harus dicetak secara berulang kali sampai mendapatkan persetujuan dari
dosen pembimbing. Supaya kebutuhan cetak naskah tidak menguras banyak
biaya, perlu adanya tindakan penghematan tinta printer. Berikut ini
adalah tips menghemat tinta printer.
1. Pakai jenis font yang hemat tinta
Ada berbagai font huruf di program pengolah kata. Masing-masing font mempunyai ciri khas tersendiri, mulai dari bentuk karakter sampai ketebalan hasil cetakannya. Berkaitan dengan hal itu, jenis font yang dipakai pada dokumen berpengaruh terhadap pemakaian tinta. Pemakaian font berkarakter huruf cetak cenderung boros tinta bila dibandingkan dengan font dengan karakter huruf lebih tipis.
Ada berbagai font huruf di program pengolah kata. Masing-masing font mempunyai ciri khas tersendiri, mulai dari bentuk karakter sampai ketebalan hasil cetakannya. Berkaitan dengan hal itu, jenis font yang dipakai pada dokumen berpengaruh terhadap pemakaian tinta. Pemakaian font berkarakter huruf cetak cenderung boros tinta bila dibandingkan dengan font dengan karakter huruf lebih tipis.
Agar tinta printer hemat, pilih jenis
font karakter yang irit tinta, yakni yang berkarakter huruf cetak tipis.
Salah satunya yaitu Ecofont. Bila dilihat dari karakter hurufnya,
Ecofont bisa digolongkan ke dalam jenis font Sans-Serif. Ciri khas huruf
yang berlubang atau seperti rangkaian titik menjadikan jenis font ini
dapat menghemat tinta apabila naskah dicetak.
Ecofont bukan merupakan
salah satu jenis font bawaan OS Windows. Oleh karena itu, untuk memakai
font ini, Anda perlu menambahkannya ke dalam kumpulan font yang sudah
ada. caranya, Anda bisa mengunduhnya di sini secara gratis. Hanya dengan
mengunduh jenis font ini, tentu tidak secara langsung dapat digunakan,
melainkan perlu dilakukan penginstalan ke dalam OS komputer. Bila Anda
memakai sistem operasi Windows, maka yang Anda lakukan untuk menambahkan
font tersebut ke dalam sistem komputer adalah dengan menempatkan file
Ecofont yang telah diunduh ke dalam folder Windows > Fonts. Folder
tersebut biasanya bisa ditemukan dalam Drive C.
2. Memakai mode draft
Memakai mode draft merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menghemat tinta printer. Mode draft juga dikenal dengan fast mode (proses pencetakan cepat). Pencetkan naskah dengan menggunakan mode ini bisa berjalan secara cepat. Namun, kualitas hasil cetakan dengan memakai mode ini kurang bagus. Hal ini karena naskah dicetak dengan tinta tipis.
Memakai mode draft merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menghemat tinta printer. Mode draft juga dikenal dengan fast mode (proses pencetakan cepat). Pencetkan naskah dengan menggunakan mode ini bisa berjalan secara cepat. Namun, kualitas hasil cetakan dengan memakai mode ini kurang bagus. Hal ini karena naskah dicetak dengan tinta tipis.
Umumnya, draft mode dipakai untuk
keperluan pra-cetak. Maksudnya, adanya uji coba cetak terlebih dulu
sebelum dilakukannya pencetakan tahap akhir. Hal ini berguna untuk
meminimalisir tingkat kesalahan yang ada pada naskah. Bila Anda lebih
mengutamakan penghematan daripada kualitas cetakan, maka tips ini bisa
dicoba.
Draft mode bisa digunakan untuk mencetak
naskah-naskah yang tak begitu penting semisal tugas kuliah atau hasil
pekerjaan untuk pegangan sendiri, bukan untuk diserahkan kepada klien,
piminan, atau dosen pembimbing. Pilihan mode draft dapat dijumpai pada
bagian Properties > Printing Shortcut > Print Quality > Fast
Draft pada kotak dialog Print.
3. Mengatur gambar menjadi lebih terang
Dokumen tak selalu berupa teks, tapi bisa pula dilengkapi dengan gambar. Adanya gambar pada dokumen dapat menguras tinta cukup banyak ketika dokumen tersebut di-print. Jika ada sejumlah gambar pada dokumen, maka dapat terjadi pemborosan tinta printer saat proses pencetakan.
Dokumen tak selalu berupa teks, tapi bisa pula dilengkapi dengan gambar. Adanya gambar pada dokumen dapat menguras tinta cukup banyak ketika dokumen tersebut di-print. Jika ada sejumlah gambar pada dokumen, maka dapat terjadi pemborosan tinta printer saat proses pencetakan.
Bila keberadaan gambarr dalam dokumen
tidak begitu penting, maka gambar tersebut bisa dihapus atau
dihilangkan. Tetapi, bila gambar tersebut punya peranan penting dalam
dokumen, tentunya tidak dapat dihapus begitu saja.
4. Seleksi bagian dokumen yang hendak dicetak
Suatu dokumen teks biasanya terdiri dari sejumlah paragraf yang isinya saling berhubungan. Tetapi, jika yang diperlukan hanya beberapa alinea saja, maka Anda tidak perlu mencetak keseluruhan dokumen. Hal ini dapat mengemat tinta printer.
Suatu dokumen teks biasanya terdiri dari sejumlah paragraf yang isinya saling berhubungan. Tetapi, jika yang diperlukan hanya beberapa alinea saja, maka Anda tidak perlu mencetak keseluruhan dokumen. Hal ini dapat mengemat tinta printer.
Untuk mencetak bagian tertentu dari suatu
dokumen, seleksi bagian tersebut kemudian mulai proses pencetakan.
Tetapi, hal yang perlu diperhatikan bahwa untuk melakukan pencetakan
pada bagian yang terseleksi, pastikan opsi Print Selection telah
diaktifkan. Artinya, printer hanya diperintahkan untuk mencetak bagian
teks yang terseleksi dalam dokumen saja.
5. Pakai Grayscale
Sebelum melakukan proses pencetakan dokumen, ada kesempatan untuk melakukan pengaturan pada printer supaya hasil cetakan sesuai dengan yang dikehendaki. Untuk menghemat tinta printer, ubah setting Color menjadi Grayscale. Pengaturan pemilihan warna dari normal menjadi grayscale berfungsi untuk mengubah warna cetakan dari warna hitam solid menjadi warna keabu-abuan yang tentunya bisa menghemat tinta printer.
Sebelum melakukan proses pencetakan dokumen, ada kesempatan untuk melakukan pengaturan pada printer supaya hasil cetakan sesuai dengan yang dikehendaki. Untuk menghemat tinta printer, ubah setting Color menjadi Grayscale. Pengaturan pemilihan warna dari normal menjadi grayscale berfungsi untuk mengubah warna cetakan dari warna hitam solid menjadi warna keabu-abuan yang tentunya bisa menghemat tinta printer.
6. Manfaatkan fasilitas print preview
Print preview adalah ganbaran dari hasil cetakan. Sehubungan dengan hal itu, sebelum melakukan pencetakan dokumen, ada baiknya melihat tampilan dokumen dalam print preview untuk mengetahui ketepatan posisi konten dokumen secara menyeluruh. Dengan memanfaatkan fasilitas ini, maka menungkinkan untuk melakukan perbaikan sebelum melakukan pencetakan jika terdapat salah ketik atau ada hal lainnya yan ingin diubah. Bayangkan jika ada kesalahan ditemukan ketika dokumen sudah dicetak.
Print preview adalah ganbaran dari hasil cetakan. Sehubungan dengan hal itu, sebelum melakukan pencetakan dokumen, ada baiknya melihat tampilan dokumen dalam print preview untuk mengetahui ketepatan posisi konten dokumen secara menyeluruh. Dengan memanfaatkan fasilitas ini, maka menungkinkan untuk melakukan perbaikan sebelum melakukan pencetakan jika terdapat salah ketik atau ada hal lainnya yan ingin diubah. Bayangkan jika ada kesalahan ditemukan ketika dokumen sudah dicetak.
7. Mencetak dokumen dalam selembar kertas
Tips berikutnya untuk menghemat tinta printer yaitu dengan mencetak dokumen dua halaman pada selembar kertas. Jika dua halaman dokumen dicetak pada selembar kertas, maka akan membuatnya mengalami proses kompresi dokumen. Maksudnya, ukuran font dan spasi tulisan pada dokumen yang awalnya berukuran sesuai dengan setup yang telah ditentukan menjadi lebih kecil, yang tentunya dapat menghemat tinta printer.
Tips berikutnya untuk menghemat tinta printer yaitu dengan mencetak dokumen dua halaman pada selembar kertas. Jika dua halaman dokumen dicetak pada selembar kertas, maka akan membuatnya mengalami proses kompresi dokumen. Maksudnya, ukuran font dan spasi tulisan pada dokumen yang awalnya berukuran sesuai dengan setup yang telah ditentukan menjadi lebih kecil, yang tentunya dapat menghemat tinta printer.
Untuk melakukan pencetakan 2 halaman
dokumen pada selembar kertas, aktifkan opsi 2 Pages Per Sheet dalam
kotak pengaturan Print. Dengan begitu, printer akan mencetak tiap 2
halaman dokumen pada selembar kertas.
Demikian cara menghemat tinta printer.
Dengan menghemat tinta printer, berarti juga hemat cartridge. Refill
tinta yang terlalu sering bisa memicu kerusakan pada cartridge. Apabila
pemakaian tinta bisa dihemat, maka pengisian ulang tinta menajdi tidak
sering dilakukan, sehingga mengurangi risiko kerusakan cartridge.
Thanks to : http://beritaprinting.com
Ano Raga
Graphic Designer
Saya Ano Raga, salah seorang lulusan Rumah Gemilang Indonesia angkatan ke-13 yang saat ini bekerja disalah satu lembaga sosial di kota Depok
Wednesday, 4 November 2015
Ano Raga
Graphic Designer
Saya Ano Raga, salah seorang lulusan Rumah Gemilang Indonesia angkatan ke-13 yang saat ini bekerja disalah satu lembaga sosial di kota Depok
Subscribe to:
Posts (Atom)